SMANSATAPTA BANGKIT : BIMBINGAN TEKNIS IKLIM KEAMANAN SEKOLAH :
SALIMBATU, 16/11/24. Iklim keamanan sekolah sebagai kondisi lingkungan sekolah harus memberikan rasa aman secara fisik maupun psikologis. Seperti tidak adanya perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, narkoba, merokok, dan minuman keras di lingkungan sekolah. Selaras dengan pengertian tersebut, Alhamdulillah SMAN 1 Tanjung Palas telah melaksanakan Bimbingan Teknis Guru dan Tenaga Kependidikan SMAN 1 Tanjung Palas Tengah dengan tema “Mewujudkan Iklim Keamanan Sekolah yang Positif: Pencegahan, Penanganan, dan Pemeliharaan” yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Nopember 2024. Kegiatan Bimtek ini dilatar belakangi oleh hasil Rapor Pendidikan tahun 2023 yang kemudian ditindaklanjuti dengan Perencanaan Berbasis Data, untuk penyusunan program kerja sekolah. Rapor Pendidikan berfungsi sebagai instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik evaluasi internal maupun eksternal yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output). Tujuan diadakan bimtek tersebut adalah untuk memberikan edukasi terhadap warga sekolah dalam meningkatkan kompetensi dalam menyikapi iklim keamanan sekolah.
Narasumber utama dalam bimtek ini adalah Wahyu Eko Handayani, S.Pd.,M.Pd., yang merupakan Widyaiswara Madya di Propinsi Kalimantan Utara dan beliau juga berpengalaman dalam bidang Bimbingan Konseling di sekolah. Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, beliau memberikan wawasan yang berharga dan solusi-solusi praktis dalam menghadapi isu-isu ini di sekolah.
Kegiatan Bimbingan Teknis Guru dan Tenaga Kependidikan SMAN 1 Tanjung Palas Tengah dengan tema “Mewujudkan Iklim Keamanan Sekolah yang Positif: Pencegahan, Penanganan, dan Pemeliharaan” merupakan suatu inisiatif penting dari sekolah sebagai upaya dalam meningkatkan kesadaran dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, positif, dan mendukung perkembangan peserta didik. Kegiatan Bimtek dilaksanakan selama 2 (dua) hari dan untuk hari pertama akan mengeksplorasi beberapa isu krusial yang berkaitan dengan iklim keamanan sekolah, yaitu Anti Kekerasan Seksual, Anti Perundungan (Bullying), Anti Narkoba dan Napza, Intoleransi dan Kesetaraan Gender. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Perpustakaan SMAN 1 Tanjung Palas Tengah, sedangkan untuk hari kedua berupa kegiatan Character Building untuk penguatan Teamwork dan Leadership yang dilaksanakan di halaman sekolah (outdoor/semi outbond).
Kegiatan dimulai pukul 09.00 Wita dan dibuka langsung oleh Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Palas Tengah, Eko Purwanto, M.Pd. yang memberikan pengarahan kepada para guru dan tenaga kependidikan bahwa tema yang akan dibahas merupakan tema yang sangat krusial sehingga perlu diperhatikan dengan baik-baiknya, karena setelah kegiatan ini akan dilaksanakan kegiatan desiminasi tentang Iklim Keamanan Sekolah kepada peserta didik. Sebagai narasumber adalah ibu dan bapak guru yang mengikuti Bimtek tersebut. Setelah penyampaian arahan dari Kepala SMAN 1 Tanjung Palas Tengah dilanjutkan ke kegiatan inti yaitu penyampaian materi oleh Ibu Wahyu Eko Handayani.
Dalam paparannya, Ibu Wayu Eko Handayani menyampaian edukasi anti kekerasan seksual pada anak. Beliau mengatakan bahwa kekerasan seksual adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan tidak menyenangkan kepada seseorang berbentuk verbal atau nonverbal dan mengarah ke konteks seksual. Terdapat tiga dosa besar pendidikan yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleran. Ibu Wahyu juga menyampaikan beberapa dampak kekerasan seksual terhadap peserta didik yakni harga diri rendah, depresi, prestasi rendah, trauma, dan pikiran bunuh diri. Kasus seperti itu akan sulit ditangani karena ada beberapa hambatan terkait penanganan maupun pencegahan yakni karena imunitas pelaku kekerasan, dan penundaan kasus.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi di sekolah maka beliau merekomendasikan untuk membentuk Satgas (Seksual Education), melibatkan keluarga (parenting), sosialisasi ke anak sesuai gender, dan membentuk tim penanganan.
Pembentukan TPPK di sekolah dan pemerintah daerah membentuk Satuan Tugas PPKSP diharapkan untuk memastikan respon cepat penanganan kekerasan di satuan pendidikan.
Narasumber juga menyampaikan bahwa peserta didik yang berprestasi pasti memiliki karakter yang baik dan didukung dengan lingkungan yang aman, positif, dan mendukung dalam perkembangannya, sehingga sesuai dengan arahan oleh Kepala SMAN 1 Tanjung Palas Tengah bahwa sebagai pendidik dan warga sekolah perlu aware terhadap semua keadaan dan kegiatan peserta didik, dan jangan menganggap dengan keadaan yang tenang – tenang saja berarti tidak ada masalah.
Dalam kegiatan ini, para guru dan tenaga pendidik di ajak untuk memahami tentang isu krusial sesuai dengan tema bimtek. Peserta bimtek akan diberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mencegah dan mengatasi kasus bullying , intoleransi dan kekerasan seksual di sekolah, serta pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua peserta didik. Selain itu, guru dan tenaga kependidikan diberikan pemahaman mengenai batasan-batasan antara kegiatan peserta didik yang bercanda maupun kegiatan yang mengarah pada bullying itu sendiri, sehingga diharapkan dengan pemahaman ini, para guru maupun tenaga kependidikan lainnya dapat menentukan sikap terbaik dalam mengahadapi kasus-kasus yang muncul di sekolah.
Selain itu, mereka juga akan mendapatkan wawasan tentang bahaya napza dan narkoba terhadap peserta didik serta strategi untuk mengatasi permasalahan ini. Kegiatan ini juga akan membahas pentingnya membangun karakter ( Character Building ) untuk penguatan Teamwork dan Leadership di Organisasi Sekolah.
Dengan adanya kegiatan bimtek ini, para guru dan tenaga kependidikan SMAN 1 Tanjung Palas Tengah diharapkan akan meningkatkan pemahaman mereka tentang bagaimana menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung perkembangan peserta didik, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam menjaga iklim keamanan sekolah yang lebih baik, sehingga SMAN 1 Tanjung Palas Tengah semakin menjadi sekolah yang aman, nyaman, inklusif dan ramah terhadap peserta didiknya. (ekoborneo)
Dokumentasi :
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini