P5 SMANSATAPTA : EKSPLORASI WARISAN BUDAYA "TOLAK BALA' DENGAN 1000 KETUPAT NIPAH" DI DESA SALIMBATU
SALIMBATU. 13/09/23. Memasuki tahun kedua pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMANSATAPTA ( SMA Negeri 1 Tanjung Palas Tengah ), kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar pancasila mulai menunjukkan geliat dan progresnya. Berkaca dari pelaksanaan kurikulum merdeka di tahun pertama, yaitu tahun pelajaran 2022/2023 dengan kategori mandiri berubah maka di tahun kedua ini seluruh warga sekolah bertekad untuk melaksanakan kurikulum merdeka yang lebih terstruktur dan terarah. Pengalaman di tahun pertama menjadi bahan refleksi dan evaluasi khususnya pelaksanaan projek penguatan profil pelajar pancasila. Di tahun pelajaran 2023/2024 untuk pelaksanaan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) mengambil 3 (tema) besar, yaitu Kearifan Lokal, Bineka Tunggal Ika, dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Kegiatan P5 diawali dengan penyusunan modul P5 di pekan ketiga bulan Agustus 2023, kemudian aksi implementasi P5 pada pekan keempat bulan Agustus 2023. Tema P5 yang pertama diimplementasikan adalah Kearifan Lokal dengan sasaran dimensi yang dicapai adalah Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, dan Gotong Royong. Topik utama dari tema Kearifan Lokal adalah Pelestarian Adat Budaya Tidung : Pembacaan Doa Tolak Bala di Bulan Safar dengan membuat 1000 Ketupat.
Tradisi tolak bala 1000 ketupat di Desa Salimbatu menjadi agenda suku Tidung, biasanya dilakukan/digelar di Balai Adat Tidung, Desa Salimbatu, Kabupaten Bulungan. Tradisi tolak bala dilakukan akhir bulan Shafar pada penanggalan hijriah. Dihadiri masyarakat dan sejumlah pejabat daerah, masyarakat Desa Salimbatu setidaknya menyiapkan 1000 ketupat berisi beras ketan dan dibungkus daun nipah. 1000 ketupat sudah disusun di sebuah meja panjang yang nantinya dibagikan kepada undangan atau warga yang hadir. Ketupat ketan dan racikan bumbu khas untuk pendamping makan ketupat menjadi kuliner makanan tradisional andalan di Desa Salimbatu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Tradisi sakral bagi masyarakat suku Tidung dan sudah berlangsung turun-temurun, sehingga, generasi yang ada saat ini wajib memperingati setiap tahun di akhir bulan shafar.
“Biasanya kalau ritual tolak bala ini ada juga mandi di laut atau sungai (Menjiu selamun). Menjiu selamun ini wajib hukumnya berkumpul,” ujar salah satu tokoh adat suku Tidung di Desa Salimbatu.
"Kegiatan ini utamanya untuk memohon doa sehingga kita dijauhkan dari segala marabahaya dan lainnya," tambahnya. Adapun jumlah 1000 ketupat yang disediakan melambangkan kebersamaan antarwarga.
"Memang secara sunnah Islam itu tidak ada, namun karena sudah bercampur dengan kearifan lokal jadi ada tradisi ini," tandasnya.
Dengan mengambil topik tradisi ini untuk projek P5, peserta didik bisa mengeksplorasi lebih mendalam makna dari Kearifan Lokal yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Karena secara geografis SMA Negeri 1 Tanjung Palas Tengah berlokasi di Desa Salimbatu.
Harapan ke depannya tradisi Tolak Bala dapat menjadi agenda dan daya tarik wisata di Desa Salimbatu dan sekaligus memperkenalkan warisan budaya di Kalimantan Utara. (ekoborneo)
GALERI :
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini